Dari Kampung Kumuh, Dona Maju Lomba Pemuda Pelopor Tingkat Nasional Tahun 2018

Visit Purbalingga - Seorang pemuda disebut sebagai pelopor apabila dia memulai sesuatu yang belum dilakukan oleh orang lain. Jika sesuatu tersebut sudah dimulai orang lain maka dia bukanlah pelopor tapi pelestari. "Pemuda pelopor harus memiliki banyak ide, inovasi dan kreatifitas agar dapat memberikan manfaat bagi lingkungannya," kata H. Barosad. IM.,SH, Ketua Paguyuban Pariwisata Purbalingga kepada Visit Purbalingga disela waktunya saat menunggu tim juri Pemuda Pelopor Tingkat Nasional di Kampung Warna Bobotsari, Sabtu 15/9/2018.

"Dona hari ini membuktikan, generasi milenial yang dengan berbagai macam corak dan pemikirannya masih mempedulikan lingkungannya. Kampung kumuh yang dulunya bernama Kampung Baru berhasil dipersatukan dengan satu ide, satu gagasan yang brilliant hingga tercetuslah nama Kampung Warna Bobotsari. Melalui kreatifitas, ketekunan, keakraban dan silaturahmi yang tak kenal lelah dona  telah berhasil merubah kampung yang dulunya kumuh menjadi kampung yang banyak dikunjungi wisatawan," kata Barosad menambahkan.

Hal senada  juga disampaikan oleh Sugianto, salah satu Juri Nasional Pemilihan Pemuda Pelopor dari Kementrian Pemuda dan Olahraga. "Yang menarik dari Kampung Warna adalah perjuangan  dona merubah kondisi sosial masyarakat kampung baru itu sendiri. Kampung yang dulu kumuh telah berubah menjadi warna warni dan dampak dari warna warni itu mampu merubah kondisi masyarakat dari perilaku buruk menjadi baik," katanya.

"Apa yang dona tulis, apa yang dona paparkan setelah kita survey adalah benar adanya sesuai dengan apa yang tercantum di proposal. Saya tidak berjanji dan memberi harapan dona menjadi juara nasional, saya akan berjuang dan paparan di dewan penyeleksi setelah dari sini .Setidaknya dona telah mampu menjadi yang terbaik di Tingkat Provinsi, " imbuhnya.

Tim Juri dari Kemenpora yang hadir di dampingi Kadinporapar Kabupaten Purbalingga disambut oleh Ketua Paguyuban Pariwisata Purbalingga, Camat Bobotsari beserta jajarannya, anggota Koramil Bobotsari, Polsek Bobotsari dan Karang Taruna Kabupaten Purbalingga  . Kedatangan Tim Juri juga disambut sangat gembira oleh warga Kampung Warna Bobotsari dengan menampilkan berbagai musik tradisional. Tak ketinggalan berbagai makanan dan minuman khas Kampung Warna juga turut disajikan, diantaranya ada Kopi badeg dan jipang kacang .

Secara terpisah Dona Wahyuni De Fretes yang akrab disapa dona, mengaku bersyukur dan lega dapat melewati tahap penilaian secara maksimal. Kini, ditengah kesibukannya sebagai bidan di RS Goeteng, sembari menunggu hasil penilaian dia akan terus berjuang bersama teman-teman demi Kampung Warna. Sebagai motor di Kampung Warna sudah barang tentu akan menyita banyak waktunya, tapi dia akan terus bertekad semaksimal mungkin untuk terus mempertahankan Kampung Warna menjadi lebih baik .

Info terbaru tentang sosial masyarakat, event, wisata, budaya dan kuliner yang lagi hits.

No comments: